Wednesday, November 28, 2018

Tugas Terstruktur_Pengembangan Media Pembelajaran Materi Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam Sebagai Ketahanan Pangan Nasional



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kekuatan, kemampuan, serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan sehingga Buku yang membahas tentang “Potensi dan Persebaran Sumber Daya Sebagai Ketahanan Pangan Nasional”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan buku ini.
   Khususnya kepada pembimbing mata kuliah Produksi Media Pembelajaran Geografi Bapak Drs. Djoko Soelistijo, M.Si, sehingga buku ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Dengan adanya buku ini penulis berharap agar bermanfaat dan menambah wawasan serta informasi untuk pembaca yang ingin mengetahui tentang potensi dan persebaran sumber daya Indonesia. Penulis Sadar bahwa di dalam buku ini masih ada kekurangan, maka diharapkan kritik dan saran yang membanagun agar buku ini menjadi lebih baik lagi.

Malang 01, November 2018


Ahmad Hanif Priyono
NIM.160721600902




DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................ i
Daftar Isi....................................................................... ii
Daftar Gambar............................................................. iii
Daftar Tabel................................................................. iv
Pendahuluan................................................................ 1
A.   Pengertian Ketahanan Pangan.................................. 2
B.   Strategi Dalam Upaya Pembangunan Ketahana pangan 2
C.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan 3
D.   Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan Untuk Ketahanan Pangan Nasional..................................... 4
1.    Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian........ 5
2.    Potensi dan Persebaran Sumber Daya Perkebunan... 8
3.    Potensi dan Persebaran Sumber Daya Perikanan....... 11
4.    Potensi dan Persebaran Sumber Daya Peternakan.... 13
E.    Daftar Pustaka............................................................. 18
F.    Daftar Riwayat Hidup................................................. 19



DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Potensi Sektor Pertanian Padi.................... 5
Gambar 2. Peta Persebaran Sektor Pertanian di
       Indonesia.................................................... 6
Gambar 3. Potensi Sektor Perkebunan Teh................ 8
Gambar 4. Potensi Sektor Perikanan........................... 11
Gambar 5. Peta Persebaran Perikanan Indonesia....... 12
Gambar 6. Sektor Peternakan Sapi Potong................. 14
Gambar 7. Peta Persebaran Peternakan Bibit Sapi
       Potong Lokal Indonesia.............................. 15
Gambar 8. Peternakan Kambing di Indonesia.............. 15
Gambar 9. Peternakan Ayam....................................... 16

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daerah Penghasil Pertanian Berdasarkan Komoditas Unggulan    7
Tabel 2. Daerah Penghasil Perkebunan Berdasarkan Komoditas Unggulan            9
Tabel 3. Daerah Penghasil Perikanan di Indonesia Berdasarkan Sektor Unggulan  13
Tabel 4. Daerah Penghasil Peternakan di Indonesia Berdasarkan Sektor Unggulan           17



 PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang mempunyai letak yang strategis, secara geografis indonesia berada di posisi silang antara 2 benua dan 2 samudera. Secara geologis indonesia terletak pada pertemuan dua pegunungan muda, yaitu sirkum pasifik dan sirku mediterania. Hal ini yang membuat indonesia penuh dengan kekayaan alam yang beragam dan membuat Indonesia mempunyai tanah yang kaya akan mineral dan unsur hara. Sehingga pemamfataan sumber daya dari berbagai sektor dapat dikembangkan dengan baik.
Pengelolaan sumber daya melalui pendekatan kelingkungan dan ditinjau dari keberlanjutan merupakan langkah strategis untuk mengoptilmalkan potensi sumber daya yang ada, selain itu juga kelestarian lingkungan akan tetap terjaga dan ketersediaan sumber daya akan tetap ada. Hal inilah yang menjadi penentu ketahanan pangan Indonesia, dengan ketersediaan sumberdaya yang melimpah dan terus ada, maka pemenuhan kebutuhan akan pangan dapat merata.
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan sesorang untuk mengaksesnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menuju ketahanan pangan adalah meningkatkan sumber daya dibarbagai sektor yang meliputi: sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor perikanan, dan sektor peternakan. Oleh karena itu dalam buku ini akan dibahas mengenai potensi dan persebaran sumber daya sebagai ketahanan pangan nasional.

A.   Pengertian Ketahanan Pangan
Undang Undang No. 18 tahun 2012 Tentang Pangan, menyatakan bahwa Ketahanan Pangan adalah "Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan".
Hal tersebut juga senada dengan definisi yang dikemukaakan oleh FAO (1997), Situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut.

B.   Strategi Dalam Upaya Pembangunan Ketahanan Pangan
Strategi yang dikembangkan dalam upaya pembangunan ketahanan pangan adalah sebagai berikut:
1.    Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara berkelanjutan (minimum setara dengan laju pertumbuhan penduduk) melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi.
2.    Revitalisasi industri hulu produksi pangan (benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian)
3.    Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengelolaan Pangan.
4.    Revitalisasi dan Restrukturisasi kelembagaan pangan yang ada : Kopersasi, UKM, dan lumbung desa.
5.    Pengembangan kebijakan yang kondusif untuk terciptanya kemandirian pangan yang melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu hingga hilir meliputi penerapan Teknical Barrier for Trade (TBT) pada produk pangan, insentif, alokasi kredit, dan harmonisasi tarif bea masuk, pajak resmi dan tak resmi.

C.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
1.    Kondisi Lahan
Lahan merupakan faktor penting dalam penyediaan sumber pangan, terutama yang terkait sumber pangan hasil budi daya pertanian dan perkebunan. Semakin luas lahan potensial yang digunakan untuk mengusahakan tanaman pangan, semakin baik ketahanan pangan di suatu negara.
2.    Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca secara langsung ataupun tidak turut mempengaruhi hasil sumber daya pangan. Indonesia memeiliki dua musim yaitu kemarau dan penghujan, musim ini sangat berpengaruh terhadap hasil dan produksi pertanian. Demikian juga dengan keadaan pengaruh dari fenomena El Nino (musim kemarau yang berkepanjangan) dan La Nina (meningkatnya curah hujan sehingga menyebabkan banjir), walaupun ini tidak terjadi di semua wilayah Indonesia, anamun berdampak juga pada hasil pertanian.

3.    Teknologi
Semakin tinggi teknologi yang dimiliki, maka akan semakin mudah dalam melakukan proses produksi maupun meningkatkan hasil produksi di suatu wilayah atau negara. Contoh : Penggunaan mesin traktor untuk mengolah lahan, penggunaan GPS untuk nelayan, penggunaan bibit bioteknologi untuk mempercepat pertumbuhan dan hasil tanam dan hydrophonik untuk penanaman di wilayah yang sempit.
4.    Infrastruktur
Ketersediaan infrastruktur yang memadai baik di darat, laut maupun udara akan mempercepat proses distribusi dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Hal ini akan meningkatkan ketahanan pangan baik secara lokal maupun nasional di wilayah Indonesia ( negara dengan wilayah kepulauan).

D.   Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan untuk Ketahanan Pangan Nasional
Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki banyak potensi sumberdaya alam. Tentunya kekayaan sumberdaya alam tersebut harus bisa dimaksimalkan, bagi keberlangsungan hidup manusia. Untuk menapai sebuah kondisi ketahanan pangan, ada beberapa komponen yang diperlukan dan harus terpenuhi yaitu: 1) kecukupan ketersediaan pangan; 2) stabilitas pangan tanpa fluktuasi musim atau tahun; 3) keterjangkaun terhadapa bahan pangan; 4) kualitas dan keamanan bahan pangan.
Untuk mencapai ketahanan pangan nasional langkah strategis yang harus dilakukan adalah mengembangkan sumberdaya dan potensi lokal, berikut adalah beberapa potensi kekayaan alam indonesia, dan persebarannya.


1. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian
 

           
Secara Geografis Indonesia berada di wilayah khatulistiwa. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia beriklim tropis yang mendapat curah hujan tinggi. Selain itu, karena berada di dua jalur vulkanis aktif yaitu sircum mediteran dan sircum pacific, menjadikan Indonesia memiliki banyak gunungapi. Hal ini berarti Indonesia memiliki tanah yang kaya akan mineral dan subur, sehingga sangat baik untuk pertanian.

Gambar 1.  Potensi Sektor Pertanian Padi
(Sumber:www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpres)

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Potensi persebaran pertanian di Indonesia dapat disajikan pada gambar berikut ini.


Gambar 2. Peta Persebaran Pertanian di Indonesia
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

Meningkatnya populasi penduduk, juga diikuti dengan meningkatnya tingkat kebutuahan pangan. Sehingga peningkatan dan pengoptimalan sektor pertanian menjadi langkah strategis untuk ketahanan pangan nasional. Pengembangan pada sektor pertanian diupayakan untuk seluruh wilayah indonesia, dengan memaksimalkan komoditas yang sesuai dengan kondisi wialayah. Berikut disajikan tabel daerah penghasil pertanian berdasarkan komoditasnya.

Tabel 1. Daerah Penghasil Pertanian Berdasarkan Komoditas Unggulan
No
Hasil Pertanian
Daerah Penghasil
1.
Padi (Beras)
Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan NTB.
2.
Jagung
Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan NTB.
3.
Ubi Kayu (Singkong)
Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
4.
Kedelai
Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang) , D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur (Jember).
5.
Kacang Tanah
Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
        (Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

 
Agroindustri adalah sebuah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. secara eksplisit pengertian agroindustri dikemukakan oleh Austin (1981) yaitu: perusahaan yang memproses bahan nabati (tanaman) atau hewani (hewan). Proses yang digunakan mencakup perubahan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi atau sebagai produk bahan baku industri lainnya.

2. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Perkebunan

Karakteristik tanah yang kaya akan mineral dan unsur hara, menjadikan Indonesia dapat ditanami berbagai jenis tanaman. Sehingga bukan hanya sektor pertanian yang dapat dikembangkan, akan tetapi sektor perkebunan juga dapat dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

          Gambar 3. Potensi Sektor Perkebunan Teh
                (Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuandan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Komoditas perkebunan antara lain.

Tabel 2. Daerah Penghasil Perkebunan Berdasarkan Komoditas Unggulan
No
Hasil Perkebunan
Daerah Penghasil
1.
Tebu
Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera.
2.
Tembakau
Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah (Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki).
3.
Teh
Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan Sumatera Barat.
4.
Kopi
Jawa Barat, Jawa Timur (Kediri, Besuki), Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu, Sumatera Utara (Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek), Flores (Manggarai).
5.
Karet
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat, Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan Kalimantan Selatan (Meratus).
6.
Kelapa
Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara (Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan (Meratus).
7.
Kelapa Sawit
D.I. Aceh (P. Simelue), Sumatera Utara (P. Nias, P. Prayan,Medan, Pematang Siantar).
8.
Cokelat
Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.
9.
Pala
Jawa Barat dan Maluku.
10.
Cengkeh
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku.
11.
Lada
Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, P. Bangka), dan Kalimantan Barat.
12.
Vanili
Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah lainnya di Indonesia.
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

 
Tanaman perkebunan mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Pengoptimalan berbagai komoditas tanaman ini telah mampu mendatangkan devisa bagi negara, membuka lapangan kerja dan menjadi sumber pendapatan penduduk, serta berkontribusi dalam upaya melestarikan lingkungan. Budidaya perkebunan sudah merupakan kegiatan usaha yang hasilnya untuk diekspor atau digunakan sebagai bahan baku industri.


3. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Perikanan
 
Sebagai negara maritim dan mempunyai laut yang luas, potensi perikanan laut Indonesia sangatlah kaya. Perikanan air tawar di Indonesia juga menjadi salah satu potensi yang yang sangat unggul. Dengan banyaknya sumber air tawar yang mengalir, danau, sungai, serta waduk, menjadikan perikanan air tawar adalah peluang ekonomi yang sangat potensial.
Gambar 4. Potensi Perikanan Indonesia
(Sumber:www.google.com/search?q=sektor+perikanan+di+indonesi)
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. menurut UU RI no. 9 tahun 1985 dan UU RI no. 31 tahun 2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.

                               PETA PERSEBARAN PERIKANAN INDONESIA
Gambar 5. Peta Persebaran Perikanan Indonesia
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

Sumber daya laut merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun ada juga yang tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan sumber daya laut secara terus-menerus dikembangkan, untuk memenuhi kebutuhan pangan (protein hewani), energi, bahan baku, perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan negara. Penduduk Indonesia yang bergerak dibidang perikanan laut meliputi penduduk yang menghuni daerah pantai, 90% dari hasil hasil laut berasal dari perikanan rakyat. Selain ikan laut, perairan Indonesia juga memiliki potensi lain, yaitu sebagai berikut:
a.    Indonesia sejak dahulu dikenal dengan mutiaranya, yang di dapat di sekitar Kepulauan Aru.
b.    Indonesia telah membudidayakan kerang laut.
c.    Indonesia kaya akan taman laut, seperti disekitar Laut Banda dan disebelah utara Sulawesi Utara yang bisa dikembangkan menjadi daerah wisata laut.

Tabel 3. Daerah Penghasil Perikanan Berdasarkan Sektor Unggulan
No
Hasil Perikanan
Daerah Penghasil
1.
Budidaya Undang dan Bandeng
Pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
2.
Penengkapan Ikan (Nelayan Tradisional dan Modern)
Sumatera Timur, Bengkalis untuk jenis ikan terubuk. Ikan tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput laut, dan ikan layang-layang dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan, Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kep. Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)


4. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Peternakan

Indonesia sebagai negara yang memiliki lahan yang besar selain untuk digunakan pertanian dan perkebunan, lahan tersebut juga digunakan untuk pengembangan sektor peternakan. Hal ini dikarenakan daging sebagai salah satu sumber protein yang sangat penting, sehingga perlu dikembangkan.
Peternakan dapat dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan apa yang diternakkan oleh pemilik peternakan tersebut. Peternakan besar untuk sapi, kerbau. Sedang untuk kambing dan domba, serta peternakan kecil untuk unggas. Berikut pemaparan terkait jenis-jenis peternakan yang dikembangkan di Indonesia.

a.    Peternakan Besar
Peternakan sapi potong merupakan salah satu jenis peternakan besar yang sangat berpotensi dikkembangkan pada wilayah indonesia. Hal ini dikarenakan kondisi iklim dan lingkungan wilayah indonesia sangat sesuai untuk dikembangkannya sektor peternakan. Berikut disajikan gambar pengembangan potensi peternakn di Indonesia.
 
Gambar 6. Sektor Peternakan Sapi Potong
                (Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
           
Tingginya permintaan akan daging sapi, menyebabkan pengoptimalan sektor peternakan sapi potong semakin ditingkatkan. Beberapa wilayah yang sangat potensial untuk dikembangkan sektor ini meliputi: Pulau Sumatera, Pula Jawa, Pulau Bali, Pulau Nusa Tenggara, dan Pulau Sulawesi. Adapun hal tersebut dapat ditampilkan dalam gambar berikut ini.
 
Gambar 7. Peta Persebaran Peternakan Bibit Sapi Potong Lokal Indonesia
          (Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
b.    Peternakan Sedang
peternakan sedang merupakan jenis peternakan yang dikembangkan pada hewan yang berukuran sedang seperti: kambing, babi, kelinci dan sebagainya. Berikut disajikan gambar potensi peternakan kambing.
                       Gambar 8. Peternakan Kambinng di Indoesia
                        (Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

c.    Peternakan Kecil
Peternakan kecil merupakan jenis peternakan yang terdiri dari hewan spesies unggas seperti ayam dan  bebek. Hampir seluruh wilayah Indonesia pengembangan peternakan unggas berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya pemanfaatan teknologi dalam proses pemeliharaan sampai hewan siap dipasarkan. Adapun berikut disajikan gambar peternakan ayam potong yang dikembangan di Indonesia.
 
                Gambar 9. Peternakan Ayam di Indoesia
              (Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

Peternakan secara umum, menyebar secara merata di seluruh daerah di Indonesia. Tetapi ada beberapa daerah yang lebih fokus kepada hewan tertentu karena keadaannya lebih mendukung dan dapat menghasilkan hewan ternak yang berkualitas baik. Seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menjadi sentra sapi potong, atau Aceh untuk populasi kerbau ternak terbesar, ayam di Jawa dan Kalimantan, babi di NTB, atau kuda di NTT. Berikut disajikan tabel potensi sektor peternakan berdasarkan wilayah di seluruh indonesia.

Tabel 4. Daerah Penghasil Peternakan Berdasarkan Sektor Unggulan
No
Hasil Peternakan
Daerah Penghasil
1.
Ternak Sapi
Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, dan NTB (Lombok & Sumbawa).
2.
Ternak Kerbau
Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
3.
Ternak Kuda
Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera Barat.
4.
Ternak Babi
Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang).
   (Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)

     



DAFTAR PUSTAKA

Aji, Seno. 2018. Potensi Sumber Daya Indonesia Menuju
Ketahanan Pangan. (Online), (https://blog.ruangguru.com/potensi-sumber-daya-indonesia-untuk-menuju-ketahanan-pangan), diakses pada 30 Oktober 2018.
Nick. 2016. Ketahanan Pangan. (Online),
(http://nicknameonline.blogspot.com/2017/05/materi-ketahanan-pangan-industri-energi.html), diakses pada 30 Oktober 2018.
Bulog. 2014. Ketahanan Pangan. (Online),
(http://www.bulog.co.id/ketahananpangan.php), diakses pada 30 Oktober 2018.
Prezi. 2014. Potensi Geografi Untuk Ketahanan Pangan.
(Online),(https://prezi.com/doepsakpgn1_/potensi-geografi-untuk-ketahanan-pangan-dan-penyediaan-bahan/), diakses pada 30 Oktober 2018.
Temaja, Surya Nyoman. 2018. Ketahanan Pangan
nasional.(Online),(https://dkp.bulelengkab.go.id/artikel/ketahananpangan-nasional-potensi-dan-tantangannya-81), diakses pada 30 Oktober 2018.
Untari. 2016. Potensi dan Persebaran Sumber Daya
Sebagai Ketahanan Pangan. (Online), (http://ggunawan25.blogspot.com/2016/11/materi-katahanan-pangan-kelas-xi.html), diakses pada 30 Oktober 2018.



DAFTAR RIWAYAT PENULIS

                                       Ahmad Hanif Priyono
Lahir di Kabupaten Malang, 07 Juli 1997. Alamat tempat tinggal di Dusun Bendrong Desa Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang RT. 28/RW. 05. Lulus TK pada tahun 2003 di TK RA AL-Khodijah kemudian melanjutkan di SDN Argosari 02 Lulus pada Tahun 2009. Lulus SMP Tahun 2012 di SMPN 2 Jabung dan Melanjutkan di SMA Negeri 1 Tumpang di Jurusan IPA Lulus Pada Tahun 2015. Sekarang masih melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang pada Program Studi S1 Pendidikan Geografi. Prestasi yang pernah diraih selama ini adalah Juara 2 Olimpiade Sains Nasional Kebumian Tingkat Kabupaten Pada Tahun 2014.


No comments:

Post a Comment