KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kekuatan, kemampuan,
serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan sehingga Buku yang membahas tentang “Potensi dan Persebaran Sumber Daya Sebagai Ketahanan
Pangan Nasional”. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan buku ini.
Khususnya kepada pembimbing mata
kuliah Produksi Media Pembelajaran Geografi
Bapak Drs. Djoko Soelistijo, M.Si, sehingga
buku ini dapat terselesaikan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Dengan adanya buku ini penulis
berharap agar bermanfaat dan menambah wawasan serta informasi untuk pembaca
yang ingin mengetahui tentang potensi dan
persebaran sumber daya Indonesia. Penulis Sadar bahwa di dalam buku ini masih ada
kekurangan, maka diharapkan kritik dan saran yang membanagun agar buku ini
menjadi lebih baik lagi.
Malang 01,
November 2018
Ahmad Hanif
Priyono
NIM.160721600902
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................ i
Daftar Isi....................................................................... ii
Daftar Gambar............................................................. iii
Daftar Tabel................................................................. iv
Pendahuluan................................................................ 1
A. Pengertian Ketahanan Pangan.................................. 2
B. Strategi Dalam Upaya Pembangunan Ketahana pangan 2
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan 3
D. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian, Perkebunan,
Perikanan, dan Peternakan Untuk Ketahanan Pangan Nasional..................................... 4
1.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian........ 5
2.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Perkebunan... 8
3.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Perikanan....... 11
4.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Peternakan.... 13
E. Daftar Pustaka............................................................. 18
F. Daftar Riwayat Hidup................................................. 19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Potensi Sektor Pertanian Padi.................... 5
Gambar 2. Peta Persebaran Sektor Pertanian di
Indonesia.................................................... 6
Gambar 3. Potensi Sektor Perkebunan Teh................ 8
Gambar 4. Potensi Sektor Perikanan........................... 11
Gambar 5. Peta Persebaran Perikanan Indonesia....... 12
Gambar 6. Sektor Peternakan Sapi Potong................. 14
Gambar 7. Peta Persebaran Peternakan Bibit Sapi
Potong Lokal Indonesia.............................. 15
Gambar 8. Peternakan Kambing di Indonesia.............. 15
Gambar 9. Peternakan Ayam....................................... 16
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Daerah Penghasil Pertanian Berdasarkan Komoditas Unggulan 7
Tabel 2. Daerah
Penghasil Perkebunan Berdasarkan Komoditas Unggulan 9
Tabel 3.
Daerah Penghasil Perikanan di Indonesia Berdasarkan Sektor Unggulan 13
Tabel 4.
Daerah Penghasil Peternakan di Indonesia Berdasarkan Sektor Unggulan 17
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang mempunyai letak yang
strategis, secara geografis indonesia berada di posisi silang antara 2 benua
dan 2 samudera. Secara geologis indonesia terletak pada pertemuan dua
pegunungan muda, yaitu sirkum pasifik dan sirku mediterania. Hal ini yang
membuat indonesia penuh dengan kekayaan alam yang beragam dan membuat Indonesia
mempunyai tanah yang kaya akan mineral dan unsur hara. Sehingga pemamfataan
sumber daya dari berbagai sektor dapat dikembangkan dengan baik.
Pengelolaan sumber daya melalui pendekatan kelingkungan
dan ditinjau dari keberlanjutan merupakan langkah strategis untuk
mengoptilmalkan potensi sumber daya yang ada, selain itu juga kelestarian
lingkungan akan tetap terjaga dan ketersediaan sumber daya akan tetap ada. Hal
inilah yang menjadi penentu ketahanan pangan Indonesia, dengan ketersediaan
sumberdaya yang melimpah dan terus ada, maka pemenuhan kebutuhan akan pangan
dapat merata.
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan
sesorang untuk mengaksesnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menuju
ketahanan pangan adalah meningkatkan sumber daya dibarbagai sektor yang
meliputi: sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor perikanan, dan sektor
peternakan. Oleh karena itu dalam buku ini akan dibahas mengenai potensi dan
persebaran sumber daya sebagai ketahanan pangan nasional.
A. Pengertian Ketahanan Pangan
Undang Undang No. 18 tahun 2012 Tentang Pangan,
menyatakan bahwa Ketahanan Pangan adalah "Kondisi terpenuhinya pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan".
Hal tersebut juga senada dengan definisi yang
dikemukaakan oleh FAO (1997), Situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses
baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota
keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua
akses tersebut.
B. Strategi Dalam Upaya Pembangunan Ketahanan Pangan
Strategi yang dikembangkan dalam upaya pembangunan
ketahanan pangan adalah sebagai berikut:
1.
Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara
berkelanjutan (minimum setara dengan laju pertumbuhan penduduk) melalui
intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi.
2.
Revitalisasi industri hulu produksi pangan (benih, pupuk,
pestisida, alat dan mesin pertanian)
3.
Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengelolaan Pangan.
4.
Revitalisasi dan Restrukturisasi kelembagaan pangan yang
ada : Kopersasi, UKM, dan lumbung desa.
5.
Pengembangan kebijakan yang kondusif untuk terciptanya
kemandirian pangan yang melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu hingga hilir
meliputi penerapan Teknical Barrier for Trade (TBT) pada produk pangan,
insentif, alokasi kredit, dan harmonisasi tarif bea masuk, pajak resmi dan tak
resmi.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
1.
Kondisi Lahan
Lahan merupakan faktor penting dalam penyediaan sumber pangan,
terutama yang terkait sumber pangan hasil budi daya pertanian dan perkebunan.
Semakin luas lahan potensial yang digunakan untuk mengusahakan tanaman pangan,
semakin baik ketahanan pangan di suatu negara.
2.
Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca secara langsung ataupun tidak turut
mempengaruhi hasil sumber daya pangan. Indonesia memeiliki dua musim yaitu
kemarau dan penghujan, musim ini sangat berpengaruh terhadap hasil dan produksi
pertanian. Demikian juga dengan keadaan pengaruh dari fenomena El Nino (musim
kemarau yang berkepanjangan) dan La Nina (meningkatnya curah hujan sehingga
menyebabkan banjir), walaupun ini tidak terjadi di semua wilayah Indonesia,
anamun berdampak juga pada hasil pertanian.
3.
Teknologi
Semakin tinggi teknologi yang dimiliki, maka akan semakin
mudah dalam melakukan proses produksi maupun meningkatkan hasil produksi di
suatu wilayah atau negara. Contoh : Penggunaan mesin traktor untuk mengolah
lahan, penggunaan GPS untuk nelayan, penggunaan bibit bioteknologi untuk
mempercepat pertumbuhan dan hasil tanam dan hydrophonik untuk penanaman di
wilayah yang sempit.
4.
Infrastruktur
Ketersediaan infrastruktur yang memadai baik di darat,
laut maupun udara akan mempercepat proses distribusi dari satu wilayah ke
wilayah yang lain. Hal ini akan meningkatkan ketahanan pangan baik secara lokal
maupun nasional di wilayah Indonesia ( negara dengan wilayah kepulauan).
D. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian, Perkebunan,
Perikanan, dan Peternakan untuk Ketahanan Pangan Nasional
Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki banyak
potensi sumberdaya alam. Tentunya kekayaan sumberdaya alam tersebut harus bisa
dimaksimalkan, bagi keberlangsungan hidup manusia. Untuk menapai sebuah kondisi
ketahanan pangan, ada beberapa komponen yang diperlukan dan harus terpenuhi
yaitu: 1) kecukupan ketersediaan pangan; 2) stabilitas pangan tanpa fluktuasi
musim atau tahun; 3) keterjangkaun terhadapa bahan pangan; 4) kualitas dan
keamanan bahan pangan.
Untuk mencapai ketahanan pangan nasional langkah
strategis yang harus dilakukan adalah mengembangkan sumberdaya dan potensi
lokal, berikut adalah beberapa potensi kekayaan alam indonesia, dan
persebarannya.
1. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian
|
Secara Geografis Indonesia berada di wilayah
khatulistiwa. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia beriklim tropis yang
mendapat curah hujan tinggi. Selain itu, karena berada di dua jalur vulkanis
aktif yaitu sircum mediteran dan sircum pacific, menjadikan Indonesia
memiliki banyak gunungapi. Hal ini berarti Indonesia memiliki tanah yang kaya
akan mineral dan subur, sehingga sangat baik untuk pertanian.
Gambar 1. Potensi Sektor
Pertanian Padi
(Sumber:www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpres)
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Potensi
persebaran pertanian di Indonesia dapat disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Peta Persebaran Pertanian di Indonesia
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
Meningkatnya populasi penduduk, juga diikuti dengan
meningkatnya tingkat kebutuahan pangan. Sehingga peningkatan dan pengoptimalan sektor
pertanian menjadi langkah strategis untuk ketahanan pangan nasional.
Pengembangan pada sektor pertanian diupayakan untuk seluruh wilayah indonesia,
dengan memaksimalkan komoditas yang sesuai dengan kondisi wialayah. Berikut
disajikan tabel daerah penghasil pertanian berdasarkan komoditasnya.
Tabel 1.
Daerah Penghasil Pertanian Berdasarkan Komoditas Unggulan
No
|
Hasil Pertanian
|
Daerah Penghasil
|
1.
|
Padi (Beras)
|
Aceh,
Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan
NTB.
|
2.
|
Jagung
|
Aceh, Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan NTB.
|
3.
|
Ubi Kayu (Singkong)
|
Sumatera
Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
|
4.
|
Kedelai
|
Jawa Tengah (Kedu,
Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang) , D.I. Yogyakarta, dan Jawa
Timur (Jember).
|
5.
|
Kacang Tanah
|
Sumatera
Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang,
Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
|
Agroindustri adalah sebuah kegiatan yang memanfaatkan
hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta
jasa untuk kegiatan tersebut. secara eksplisit pengertian agroindustri
dikemukakan oleh Austin (1981) yaitu: perusahaan yang memproses bahan nabati
(tanaman) atau hewani (hewan). Proses yang digunakan mencakup perubahan
pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan
distribusi. Produk agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap
dikonsumsi atau sebagai produk bahan baku industri lainnya.
2. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Perkebunan
|
Karakteristik tanah yang kaya akan mineral dan unsur
hara, menjadikan Indonesia dapat ditanami berbagai jenis tanaman. Sehingga
bukan hanya sektor pertanian yang dapat dikembangkan, akan tetapi sektor
perkebunan juga dapat dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Gambar 3. Potensi Sektor Perkebunan Teh
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan
tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang
sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan
bantuan ilmu pengetahuandan teknologi, permodalan serta manajemen untuk
mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Komoditas
perkebunan antara lain.
Tabel 2.
Daerah Penghasil Perkebunan Berdasarkan Komoditas Unggulan
No
|
Hasil Perkebunan
|
Daerah Penghasil
|
1.
|
Tebu
|
Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera.
|
2.
|
Tembakau
|
Sumatera Utara
(Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah
(Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki).
|
3.
|
Teh
|
Jawa
Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (Pegunungan Dieng, Wonosobo,
Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan Sumatera
Barat.
|
4.
|
Kopi
|
Jawa Barat, Jawa
Timur (Kediri, Besuki), Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu, Sumatera Utara
(Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek), Flores
(Manggarai).
|
5.
|
Karet
|
D.I.
Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa
Barat, Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan Kalimantan
Selatan (Meratus).
|
6.
|
Kelapa
|
Jawa Barat (Banten,
Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri),
Sulawesi Utara (Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan
(Meratus).
|
7.
|
Kelapa Sawit
|
D.I.
Aceh (P. Simelue), Sumatera Utara (P. Nias, P. Prayan,Medan, Pematang
Siantar).
|
8.
|
Cokelat
|
Jawa Tengah
(Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.
|
9.
|
Pala
|
Jawa
Barat dan Maluku.
|
10.
|
Cengkeh
|
D.I. Aceh, Sumatera
Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas),
Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku.
|
11.
|
Lada
|
Lampung,
Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, P. Bangka), dan Kalimantan Barat.
|
12.
|
Vanili
|
Flores (Manggarai,
Bajawa), Papua, dan daerah lainnya di Indonesia.
|
Tanaman perkebunan mempunyai peranan penting dalam
pembangunan perekonomian di Indonesia. Pengoptimalan berbagai komoditas tanaman
ini telah mampu mendatangkan devisa bagi negara, membuka lapangan kerja dan menjadi
sumber pendapatan penduduk, serta berkontribusi dalam upaya melestarikan
lingkungan. Budidaya perkebunan sudah merupakan kegiatan usaha yang hasilnya
untuk diekspor atau digunakan sebagai bahan baku industri.
3. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Perikanan
|
Sebagai negara maritim dan mempunyai laut yang luas,
potensi perikanan laut Indonesia sangatlah kaya. Perikanan air tawar di
Indonesia juga menjadi salah satu potensi yang yang sangat unggul. Dengan
banyaknya sumber air tawar yang mengalir, danau, sungai, serta waduk,
menjadikan perikanan air tawar adalah peluang ekonomi yang sangat potensial.
Gambar 4. Potensi Perikanan Indonesia
(Sumber:www.google.com/search?q=sektor+perikanan+di+indonesi)
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. menurut UU RI no. 9
tahun 1985 dan UU RI no. 31 tahun 2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan
dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan
dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
PETA PERSEBARAN PERIKANAN INDONESIA
Gambar 5. Peta Persebaran Perikanan Indonesia
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
Sumber daya laut merupakan sumber daya yang dapat
diperbaharui, namun ada juga yang tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan sumber
daya laut secara terus-menerus dikembangkan, untuk memenuhi kebutuhan pangan (protein
hewani), energi, bahan baku, perluasan lapangan kerja dan peningkatan
pendapatan negara. Penduduk Indonesia yang bergerak dibidang perikanan laut
meliputi penduduk yang menghuni daerah pantai, 90% dari hasil hasil laut
berasal dari perikanan rakyat. Selain ikan laut, perairan Indonesia juga
memiliki potensi lain, yaitu sebagai berikut:
a.
Indonesia sejak dahulu dikenal dengan mutiaranya, yang di
dapat di sekitar Kepulauan Aru.
b.
Indonesia telah membudidayakan kerang laut.
c.
Indonesia kaya akan taman laut, seperti disekitar Laut
Banda dan disebelah utara Sulawesi Utara yang bisa dikembangkan menjadi daerah
wisata laut.
Tabel 3.
Daerah Penghasil Perikanan Berdasarkan Sektor Unggulan
No
|
Hasil Perikanan
|
Daerah Penghasil
|
1.
|
Budidaya Undang dan Bandeng
|
Pantai
utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
|
2.
|
Penengkapan
Ikan (Nelayan Tradisional dan Modern)
|
Sumatera Timur,
Bengkalis untuk jenis ikan terubuk. Ikan tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput
laut, dan ikan layang-layang dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan,
Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kep. Maluku (Ambon) menghasilkan
tiram, mutiara, dan tongkol.
|
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
4. Potesi dan Persebaran Sumber Daya Peternakan
|
Indonesia
sebagai negara yang memiliki lahan yang besar selain untuk digunakan pertanian
dan perkebunan, lahan tersebut juga digunakan untuk pengembangan sektor
peternakan. Hal ini dikarenakan daging sebagai salah satu sumber protein yang
sangat penting, sehingga perlu dikembangkan.
Peternakan
dapat dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan apa yang diternakkan oleh pemilik
peternakan tersebut. Peternakan besar untuk sapi, kerbau. Sedang untuk kambing
dan domba, serta peternakan kecil untuk unggas. Berikut pemaparan terkait
jenis-jenis peternakan yang dikembangkan di Indonesia.
a.
Peternakan Besar
Peternakan
sapi potong merupakan salah satu jenis peternakan besar yang sangat berpotensi
dikkembangkan pada wilayah indonesia. Hal ini dikarenakan kondisi iklim dan
lingkungan wilayah indonesia sangat sesuai untuk dikembangkannya sektor
peternakan. Berikut disajikan gambar pengembangan potensi peternakn di
Indonesia.
Gambar 6. Sektor Peternakan Sapi Potong
(Sumber:
www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
Tingginya
permintaan akan daging sapi, menyebabkan pengoptimalan sektor peternakan sapi
potong semakin ditingkatkan. Beberapa wilayah yang sangat potensial untuk
dikembangkan sektor ini meliputi: Pulau Sumatera, Pula Jawa, Pulau Bali, Pulau
Nusa Tenggara, dan Pulau Sulawesi. Adapun hal tersebut dapat ditampilkan dalam
gambar berikut ini.
Gambar 7. Peta Persebaran Peternakan Bibit Sapi Potong
Lokal Indonesia
(Sumber:
www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
b.
Peternakan Sedang
peternakan
sedang merupakan jenis peternakan yang dikembangkan pada hewan yang berukuran
sedang seperti: kambing, babi, kelinci dan sebagainya. Berikut disajikan gambar
potensi peternakan kambing.
Gambar 8.
Peternakan Kambinng di Indoesia
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
c.
Peternakan Kecil
Peternakan
kecil merupakan jenis peternakan yang terdiri dari hewan spesies unggas seperti
ayam dan bebek. Hampir seluruh wilayah
Indonesia pengembangan peternakan unggas berkembang dengan baik. Hal ini
dikarenakan adanya pemanfaatan teknologi dalam proses pemeliharaan sampai hewan
siap dipasarkan. Adapun berikut disajikan gambar peternakan ayam potong yang
dikembangan di Indonesia.
Gambar 9.
Peternakan Ayam di Indoesia
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
Peternakan secara umum, menyebar secara merata di seluruh
daerah di Indonesia. Tetapi ada beberapa daerah yang lebih fokus kepada hewan
tertentu karena keadaannya lebih mendukung dan dapat menghasilkan hewan ternak
yang berkualitas baik. Seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menjadi sentra
sapi potong, atau Aceh untuk populasi kerbau ternak terbesar, ayam di Jawa dan
Kalimantan, babi di NTB, atau kuda di NTT. Berikut disajikan tabel potensi
sektor peternakan berdasarkan wilayah di seluruh indonesia.
Tabel 4.
Daerah Penghasil Peternakan Berdasarkan Sektor Unggulan
No
|
Hasil Peternakan
|
Daerah Penghasil
|
1.
|
Ternak Sapi
|
Sumatera
(Aceh), Jawa, Madura, Bali, dan NTB (Lombok & Sumbawa).
|
2.
|
Ternak
Kerbau
|
Aceh, Sulawesi, dan
Jawa.
|
3.
|
Ternak Kuda
|
Nusa
Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera Barat.
|
4.
|
Ternak
Babi
|
Bali, Maluku,
Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang).
|
(Sumber:
www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
DAFTAR
PUSTAKA
Aji, Seno. 2018. Potensi Sumber Daya
Indonesia Menuju
Ketahanan Pangan. (Online),
(https://blog.ruangguru.com/potensi-sumber-daya-indonesia-untuk-menuju-ketahanan-pangan),
diakses pada 30 Oktober 2018.
Nick. 2016. Ketahanan Pangan. (Online),
(http://nicknameonline.blogspot.com/2017/05/materi-ketahanan-pangan-industri-energi.html),
diakses pada 30 Oktober 2018.
Bulog. 2014. Ketahanan Pangan. (Online),
(http://www.bulog.co.id/ketahananpangan.php),
diakses pada 30 Oktober 2018.
Prezi. 2014. Potensi Geografi Untuk
Ketahanan Pangan.
(Online),(https://prezi.com/doepsakpgn1_/potensi-geografi-untuk-ketahanan-pangan-dan-penyediaan-bahan/),
diakses pada 30 Oktober 2018.
Temaja, Surya Nyoman. 2018. Ketahanan
Pangan
nasional.(Online),(https://dkp.bulelengkab.go.id/artikel/ketahananpangan-nasional-potensi-dan-tantangannya-81),
diakses pada 30 Oktober 2018.
Untari. 2016. Potensi dan Persebaran
Sumber Daya
Sebagai Ketahanan Pangan. (Online), (http://ggunawan25.blogspot.com/2016/11/materi-katahanan-pangan-kelas-xi.html),
diakses pada 30 Oktober 2018.
DAFTAR RIWAYAT
PENULIS
Ahmad Hanif Priyono
Lahir di Kabupaten
Malang, 07 Juli 1997. Alamat tempat tinggal di Dusun Bendrong Desa Argosari
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang RT. 28/RW. 05. Lulus TK pada tahun 2003 di TK RA
AL-Khodijah kemudian melanjutkan di SDN Argosari 02
Lulus pada Tahun 2009. Lulus SMP Tahun 2012 di SMPN 2 Jabung dan Melanjutkan di
SMA Negeri 1 Tumpang di Jurusan IPA Lulus Pada Tahun 2015. Sekarang masih
melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang pada Program Studi S1 Pendidikan
Geografi. Prestasi yang pernah diraih selama ini adalah Juara 2 Olimpiade Sains
Nasional Kebumian Tingkat Kabupaten Pada Tahun 2014.